Minggu, 07 Agustus 2016

Sabun dari Buah Merah Papua Diminati Warga Singapura


GULA77 - Sabun dari bahan baku minyak buah merah, produksi Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) Fajar Talenta yang dikelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kampung Pobaim, Distrik Nimboran, Kabupaten Jayapura, Papua diekspor  ke Singapura.
Tak hanya sabun buah merah, PKM itu juga memproduksi obat herbal Virgin Coconut Oil (VCO) dan kue sagu. Pembuatan sabun buah merah itu dirintis sejak November 2013.

Ketika dengar pendapat dengan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua yang membidangi ekonomi, perindustrian dan perdagangan akhir pekan lalu, Ketua PKM Fajar Talenta, Adriana Adadikam Maryen mengatakan sabun buah merah tak hanya dipasarkan di wilayah Papua seperti Kota dan Kabupaten Jayapura, namun juga ke provinsi lain di antaranya Papua Barat, Makassar Sulawesi Selatan, Ambon hingga ke provinsi di Pulau Jawa.


Permintaan pasar juga datang dari dari luar negeri di antaranya Singapura. “Sejak dirintis beberapa tahun lalu hingga kini, setiap hari kami memproduksi 300 sabun buah merah. Jumlah produksi tak bertambah lantaran lantaran kendala modal dan peralatan. Padahal permintaan pasar cukup banyak,” kata Adriana Maryen. Kini pihaknya membutuhkan tambahan modal untuk pengembangan usaha dan membeli bahan baku dalam juga besar.

Selain itu, sabun bahan baku buah merah yang diproduksi PKM Fajar Talenta tak dikerjakan dengan mesin. Pengerjaannya masih dilakukan secara manual. “Kami berharap Pemerintah Provinsi Papua dan Kabupaten Jayapura bisa membantu kami. Salah satu yang kami butuhkan kini peralatan untuk membuat sabun,” ucapnya.


Di tempat yang sama, Ketua Komisi II DPR Papua, Deerd Tabuni mengatakan komisinya akan berupaya mendorong Pemerintah Provinsi Papua melalui dinas terkait agar bisa membantu mesin pembuatan sabun buah merah kepada PKM Fajar Talenta. “Anggarannya juga bisa diperjuangkan dalam APBD perubahan maupun APBD induk. Ini langkah postif yang dilakukan masyarakat. Perlu didukung.

Selain modal, peralatan, juga perlu pendampingan dan pelatihan dari pemerintah. Kami akan sampaikan ini dalam rapat dengan dinas yang bermitra dengan kami,” kata Deerd. Rapat pendapat Komisi II DPR Papua dengan PKM Fajar Talenta selain di hadiri ketua komisi juga ada Wakil Ketua Komisi II, Madai Gombo dan anggota komisi yakni Jhon Ibo, Tami Gurik, Mustakim dan Pendis Enumbi.(Tempo)

Puluhan Warga Mengamuk Sepeda Motor Polisi di Bakar
Chilla Kiana Pendatang Baru Yang Muda dan Berbakat
Medali Pertama Indonesia Melalui Sri Wahyuni Agustiani





Tidak ada komentar:

Posting Komentar