Sabtu, 15 Oktober 2016

Ratusan Imigran Timur Tengah Terjaring Razia di Puncak


GULA77 - Ratusan imigran dari Irak dan Afghanistan terjaring razia yang digelar petugas Imigrasi Bogor. Razia dilakukan dengan makin maraknya imigran dari sejumlah negara di Timur Tengah ke wilayah Puncak, Bogor.

Kepala Kantor Imigrasi Bogor, Herman Lukman, mengatakan, pihaknya melakukan pendataan terhadap imigran dari negara Timur Tengah ini dalam rangka Hari Bhakti Kementerian tentang operasi penegak hukum.

"Operasi ini sasarannya para pencari suaka dan pengungsi di negara Indonesia terutama di kawasan Puncak, Bogor," kata dia saat di lokasi pengungsian atau suaka di daerah Puncak, Sabtu 15 Oktober 2016.

Ia mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh di Imigrasi Bogor pada 2015, jumlah imigran yang tinggal di kawasan Puncak, sebanyak 1.559 dari negara Afganistan dan Irak. "Saat ini kami belum mengetahui berapa jumlahnya, berapa hari kemudian akan ketahuan jumlah imigran yang tinggal di puncak," tuturnya.

Selain itu, pendataan ini sekaligus sosialisasi tentang pemberian buku panduan, setiap imigran yang sudah didata akan diberi buku panduan yang isinya tentang identitas imigran tersebut.“Jika pendataan ini ditemukan imigran yang tidak dilengkapi dokumen, kami tetap akan memprosesnya," kata Herman.(viva)


Sejumlah Aktivis Minta Ahok Tertibkan Pasar Satwa 
Korban Dibunuh, Begal di Medan Kian Sadis
Sonam Kapor : Artis Wanita Dibayar Lebih Murah

Rabu, 12 Oktober 2016

Kapolri: Ada 500 WNI Yang Berhasil Lolos ke Suriah Gabung ISIS


GULA77 - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menuturkan ada ratusan jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang berhasil lolos pergi ke Suriah untuk bergabung dengan negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Dalam beberapa bulan ada pupuhan yang digagalkan berangkat tapi yang lolos totalnya hampir 500," ungkap Tito di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/10/2016). Menurut Tito, hingga saat ini masih banyak WNI yang tertarik bergabung dengan ISIS ke Suriah.

Oleh karena itu, Polri telah menempatkan anggotanya pada titik tertentu untuk memonitor keberangkatan pada sejumlah bandara. "Ada tim yang memonitor kemungkinan rute yang sudah kita tahu, yang kedua ada tim dari Densus yang mengamati jaringan ini.

Jadi yang merangkap ada puluhan dari beberapa bulan ini," kata Tito. Untuk diketahui, pada 22 September lalu Densus 88 berhasil menggagalkan tujuh WNI yang rencananya akan diberangkatkan ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS dan ditetapkan tiga tersangka yaitu ANF, A dan W.

Dari pengembangan tiga tersangka Polri berhasil menangkap AR alias Abu Fauzan di dekat kediamannya Mustika Jaya, Bekasi. AR juga langsung ditetapkan sebagai tersangka karena memfasilitasi dan mengkoordinir anggota yang akan berangkat ke Suriah.(sindo)

Senin, 10 Oktober 2016

Ombudsman Temukan Ada Pungli Pengurusan e-KTP


GULA77 - Belum maksimalnya pelayanan perekaman kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) kepada masyarakat ternyata dimanfaatkan oleh oknum petugas nakal untuk mengeruk keuntungan. Mereka memanfaatkan celah dari antrean perekaman e-KTP.

Anggota Ombudsman, Ahmad Suaedy, mengatakan, dari hasil monitoring dan kajian implementasi pelayanan kartu tanda penduduk (e-KTP) di 34 provinsi se-Indonesia yang dilakukan Ombudsman, ada fakta bahwa pungli masih terjadi karena antrean perekaman e-KTP yang panjang.

"Ketika ratusan masyarakat antre sudah dari subuh, mereka titip antrean pada oknum petugas Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil). Memberikan uang Rp50 ribu agar dapat nomor antrean paling depan. Karena kuota dibatasi sampai 500," kata Suaedy di kantor Ombudsman RI, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin 10 Oktober 2016.

Dengan cara membayar puluhan atau ratusan ribu, warga juga bisa dimudahkan untuk mendapatkan fisik e-KTP dari oknum petugas Dukcapil nakal. Pungli tersebut banyak ditemukan di wilayah Jabodetabek, besarannya berkisar Rp200-300 ribu.

Suaedy menyebut, praktek pungli tersebut terstruktur dan sistematis, karena melibatkan oknum pegawai kecamatan dan Disdukcapil. "Ada pemohon banyak mereka sudah antre lalu mereka mengambil celah karena urgensi tertentu dengan imbalan. Misalnya 100 pemohon tinggal dicetak. Blangko dimainkan oknum.

Ada blangko spesial bahkan kami ada bukti resinya," kata dia. Suaedy pun berujar pungli itu terjadi secara sporadis. Sulit untuk dilakukan pelacakan. "Kondisi ini akan menyuburkan pencaloan. Jadi ada yang dapat cepat dan ada yang lambat," ujar dia.(viva)


Permen Mengandung Narkoba Beredar di Tangerang
Sembilan ‘Pengganjal” Kartu ATM Diamankan Polisi
Angelina Jolie Bertetangga Dengan Kim Kardashian

Minggu, 09 Oktober 2016

Demi Hidupi Dua Anak, Wanita ini Nekat Jual Ginjal Rp200 Juta


GULA77 - Seorang warga RT 01 RW 3 Desa Pepedan, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Estriyati (38), terpaksa menjual ginjalnya sendiri karena terdesak kebutuhan ekonomi. Ibu dua anak ini akan merelakan ginjalnya jika ada yang mau membeli dengan harga Rp200 juta.

Estriyati merasa putus asa dengan beban hidup yang diembannya sehingga nekat mengiklankan penjualan ginjalnya melalui sebuah rubrik di sebuah media harian lokal empat hari lalu. "Kalau ada yang mau, saya mau jual Rp200 juta. Ini terpaksa karena butuh biaya untuk hidup sehari-hari," kata Estriyati, Minggu (9/10/2016).

Estriyati mengaku butuh biaya untuk menghidupi dan menyekolahkan kedua anaknya, Salma (11) dan Satrio (3). Salma saat ini duduk di bangku kelas 4 SD. Selain itu, Estriyati juga terjerat utang hingga puluhan juta rupiah.

"Saya bingung. Buat makan sehari-hari saja susah. Utang juga sudah banyak, sampai-sampai tidak boleh pinjam uang lagi," katanya sembari terisak. Kehidupan Estriyati mulai sulit‎ sejak tak lagi menjadi perangkat desa pada 2012 karena mengundurkan diri.

Beban hidupnya bertambah berat setelah sang suami meninggalkannya tiga bulan lalu karena ada permasalahan keluarga dan tidak pernah lagi memberi nafkah. Sejak itu, Estriyati lebih banyak menggantungkan diri dari pinjaman tetangga dan penghasilan ibunya sebagai tukang pijat yang tidak menentu.

Kakak dan adik-adiknya, menurut Estriyati, sudah memiliki kehidupan masing-masing sehingga sulit membantu secara rutin. "Ini saya juga tinggalnya numpang di rumah orangtua," ungkapnya. Estriyati juga mengaku sudah berupaya untuk mencari pekerjaan apa saja agar bisa mendapat penghasilan. Namun, upayanya itu selalu mentok.

Pernah mendapat pekerjaan, namun terpaksa keluar karena tak diperbolehkan oleh majikannya membawa anak keduanya yang masih berusia balita. "Sudah cari kerja ke mana-mana, apa saja, tapi tidak dapat. Tiap hari sudah ke mana-mana." (sindo)


Pejabat ini Digerebek Istrinya Dan Orang Sekampung
Perusahaan Tempe Asal AS, “Smiling Hara Tempeh”
Dilarang Berpolitik, Maia Digantikan Sophia Latjuba

Jumat, 07 Oktober 2016

Maraknya Penggunaan Mahkota, Cenderawasih Semakin Terancam Punah


GULA77 - Keberadaan Burung Cenderawasih di Provinsi Papua kini sudah terancam punah. Terlebih lagi dengan maraknya perburuan hewan yang dikenal sebagai burung surga itu. Demi kepentingan pembuatan mahkota Cenderawasih, misalnya. Bagian burung Cendrawasih bisa digunakan untuk penyambutan tamu negara ataupun hiasan penari.

Kendati telah keluar spernyataan dari orang nomor satu di Papua untuk tidak lagi menggunakan mahkota Cenderawasih yang asli, kenyataannya hingga kini tak sedikit yang masih belum memahami status populasi burung Cenderawasih yang terancam punah ini.

Bahkan, Forum Peduli Port Numbay Green (FPPNG) melihat bahwa untuk Papua sendiri, baru Gubernur Lukas Enembe, Bupati Yapen, Tony Tesar serta Kadis Kehutanan, Jan Ormuseray yang mengeluarkan pernyataan untuk tidak lagi menggunakan  mahkota yang asli. Namun pernyataan tersebut belum bisa dijabarkan secara baik di lapangan.


"Kami berpendapat seperti itu, lihat saja kemarin dalam festival Destika di Kalkote, Kampung Harapan, Sentani lalu penjemputan bendera duplikat PON di Bandara Sentani termasuk dalam perayaan HUT TNI kemarin di Kodam tidak sedikit orang yang bangga dengan bangkai di atas otak mereka," kata Ketua FPPNG, Fredy Wanda di Abepura, Jumat (7/10/2016).

FPPNG menambahkan, pernyataan gubernur mestinya disambut oleh tim tari yang menggunakan mahkota cenderawasih. Selain itu, kepala daerah juga perlu menunjukkan komitmennya untuk menjaga kelestarian burung surga ini dengan memberikan teguran  langsung.

"Jika berbicara soal konservasi kami pikir teguran atau himbauan ini harus terus disampaikan, jangan tunggu hingga Cenderawasih punah dan menjadi bangkai diratusan kepala orang yang tidak paham baru membuat kita sadar," katanya. Fredy yang baru saja pensiun dari Polhut Dinas Kehutanan Papua mengatakan, ketika izin pengelolaan hasil hutan tidak sebanyak sekarang, di setiap hektar tanah masih bisa ditemukan 2-3 ekor Cenderawasih.


Tapi saat ini, setiap 50-100 Ha belum tentu terlihat seekor Cendrawasih. Hal tersebut mengindikasikan bahwa ancaman kepunahan Cendrawasih sudah nyata. "Apalagi perburuan masih masif dan selalu kucing-kucingan dalam perdagangannya, ayo Gubernur perlu memimpin memberikan pemahaman ini," sambungnya.

Dikatakan Fredy, Cenderawasih seluruhnya memiliki 14 jenis dengan 43 spesies yang tersebar di Papua, Papua New Guinea (PNG) hingga Australia. Namun, 28 diantaranya bisa ditemukan di Papua. Cenderawasih sendiri menjadi hewan yang dilindungi sesuai dengan Undang-undang nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya. .

Selain itu, burung tersebut masuk dalam status Citex Appendix 2 yang artinya bisa dipakai untuk penelitian dengan jumlah yang sangat terbatas. Tak hanya itu pemanfaatannya juga harus mengantongi ijin dari BBKSDA sehingga tidak semuanya bisa dimanfaatkan meski untuk penelitian.(okezone)

Rabu, 05 Oktober 2016

Diduga Ular Siluman, King Cobra 6 Meter Resahkan Warga Pangandaran


GULA77 - Warga Desa Kondangjajar, Kecamatan Cijulang diresahkan dengan penemuan ular cobra king berukuran besar di lokasi Pohon Dahon Muara Nusawiru. Salah satu warga setempat Sri Wahyuni (25) mengatakan, ular tersebut diperkirakan memiliki panjang 6 meter dengan diameter 50 centimeter sangat meresahkan warga setempat.

“Kami resah lantaran takut ular itu memangsa manusia dan kami mensinyalir di rumpun pohon dahon itu masih banyak ular yang sejenis dengan ukuran yang lebih besar,” kata Sri Wahyuni. Atas kejadian tersebut warga langsung melaporkan ke pemerintah desa setempat supaya bisa mengatasi permasalahan itu.

“Kami sudah lapor ke Pemerintah Desa dan langsung ditindaklanjuti ke BPLH supaya tidak menimbulkan korban,” tambahnya. Sementara Tatang warga lainnya mengatakan, munculnya ular di lokasi Pohon Dahon tersebut diluar nalar manusia, dia mensinyalir ular tersebut ular siluman atau ular jadi-jadian.

“Lokasi Pohon Dahon itu dekat dengan lokasi Bandara Nusawiru, dulu sebelum Nusawiru jadi Bandara hutan belantara dan tempat berkumpulnya para siluman,” kata Tatang. Setelah Bandara berdiri, maka hewan liar seperti ular dan yang lainnya berpindah tempat ke rumpun Dahon. “Mungkin ular itu terus berkembang biak hingga akhirnya membesar dan beranak di Pohon Dahon,” tambah Tatang.(sindo)


Warga Kemang Temukan 2 Hewan Mematikan Saat Banjir
Pemutar Film Porno di Videotron Ternyata Ahli ITE
Joe Taslim Ingin Main Film Komedi Indonesia

Senin, 03 Oktober 2016

BMKG Lampung : Waspadai Cuaca Ekstrem Beberapa Hari ini


GULA77 - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung memberikan peringatan terhadap warga masyarakat Lampung agar waspada terhadap cuaca buruk yang terjadi beberapa hari ini.

Berdasarkan analisis kondisi atmosfer, terpantau indikasi munculnya potensi (hujan lebat disertai kilat dan petir serta angin kencang) di sekitar wilayah Lampung dan sekitar perairannya dalam periode 3-4 hari ke depan.

"Untuk itu masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dan jalan licin," ujar Kepala BMKG Lampung Sugiyono.

Pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan, dan masyarakat yang berlibur ke wilayah pesisir diimbau untuk mewaspadai potensi gelombang laut tinggi dengan ketinggian antara 2,0 meter – 5,0 meter di perairan barat Lampung hingga perairan Bengkulu, Samudera Hindia barat Sumatera, Selat Sunda bagian selatan dan barat.

Untuk wilayah yang sudah sering tergenang banjir harus lebih meningkatkan kewaspadaan dini. Curah hujan sudah cukup tinggi dan ekstrem, banjir dan longsor bisa terjadi kapan saja.

Apabila pada saat hujan turun dan tanah resapan sdh jenuh maka akan mudah akan terjadi banjir.
Kewaspadaan terhadap bangunan tua, papan reklame, billboard dan pohon yang bercabang dan tua perlu dilakukan. “Jangan sampai terjadi korban akibat cuaca ekstrem tersebut,” ujarnya.(viva, 4/10)


Pemkot Jak- Bar Menyerah Tangani PKL di Asemka
ABG Dibohongi Janinnya Laku Dijual Rp 14 Miliar
Polisi Paris Buru Kawanan Perampok Kim Kardashian

Sabtu, 01 Oktober 2016

Puluhan Motor Dibakar Massa di Tulangbawang


GULA77 - Puluhan sepeda motor rusak dan terbakar akibat amuk massa yang terjadi di areal perkebunan PT Bangun Nusa Indah Lampung (BNIL) di Kabupaten Tulangbawang, Provinsi Lampung, Sabtu, 1 Oktober 2016.

Kejadian itu membuat suasana Tulangbawang mencekam. Ribuan massa yang mengatasnamakan Himpunan Tani Korban Penggusuran BNIL (HTKPB) mengamuk dan mengobrak-abrik Pos PAM swakarsa PT BNIL.

Massa yang tersulut emosi membakar sedikitnya 56 unit sepeda motor berbagai merek milik PAM swakarsa, puluhan tenda, dan satu unit traktor milik PT BNIL. Usai melampiaskan kemarahan, massa membubarkan diri. Polres Tulangbawang menurunkan ratusan personel untuk mengamankan lokasi kejadian.

Polisi juga mengambil sejumlah barang bukti untuk proses penyelidikan. Diantaranya adalah sepeda motor yang rusak dan dibakar massa. Puluhan kendaraan roda dua itu diangkut ke Mapolres Tulangbawang menggunakan truk.

Kasat Sabhara Polres Tulangbawang Ajun Komisaris Ladi menerangkan, polisi berjaga-jaga di sekitar lokasi untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi bentrok susulan. Sementara itu, Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin dikabarkan sedang dalam persiapan meluncur ke lokasi kejadian.

Hingga saat ini kondisi di Tulangbawang belum sepenuhnya normal meski tidak terlihat kemungkinan terjadi bentrok susulan. Aparat gabungan di lokasi terus berjaga-jaga dan bersiaga untuk mengantisipasi segela kemungkinan.(antara)


Warga Terjaring Operasi Tangkap Tangan
Wanita ini Dibegal Saat Menunggu Becak
Marcella Zalianty Menjabat Ketua Umum PARFI