Sabtu, 30 April 2016

Siswa Sekolah Dasar Menganiaya Seorang Kakek


GULA77 - Seorang remaja berusia 15 tahun diamankan Polsek Ketapang Sampit Kalimantan Tengah lantaran menganiaya seorang kakek berusia 70 tahun hingga pingsan. Penyebabnya, remaja bernama WI yang masih duduk di kelas VI Sekolah Dasar itu kesal karena kalah bermain domino dengan rekannya. Dari pemeriksaan polisi, kejadian ini bermula saat pelaku, WI, bermain domino dengan rekannya di sebuah emperan toko.

Saat itu, seorang kakek bernama Syamsul Efendi tengah tertidur di sebuah kursi yang berada tidak jauh dari tempat mereka bermain. Saat itu, WI kesal karena selalu diejek temannya. Hingga ia menggebrak meja. Namun rupanya, tindakan itu membuat kakek Syamsul jadi terkejut. "Kakek ini refleks mendorong pelaku.

Tapi pelaku malah memukulnya dengan balok kayu, hingga kakek ini pingsan," kata Kapolsek Ketapang AKP Rio Alexander Penelewen, Jumat, 29 April 2016. Meski begitu, kasus ini akhirnya tidak dilanjutkan ke ranah hukum. Sebab keluarga pelaku memilih jalan damai dengan sang kakek. "Tapi untuk menjaga agar tidak mengulangi lagi perbuatan, pelaku kami minta buat surat pernyataan dan akan menjalani pembinaan beberapa waktu," kata Alex.(Viva)

Juru Parkir Ditangkap
Foto Penuh Sensasi
Manny Target  Abu Sayyaf




Rabu, 27 April 2016

Bentrokan Antara Dua Ormas di Kampar, Satu Tewas


GULA77 - entrokan antara dua ormas terjadi di Desa Kasikan, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Rabu dinihari. Dalam bentrokan itu satu orang dilaporkan tewas. Bentrokan ini melibatkan ormas Merah Putih dan Pemuda Pancasila (PP).

Informasi yang dihimpun korban tewas bernama Jalaluddin (43) dari ormas Laskar Merah Putih. "Bentrokan itu terjadi sekitar pukul 01.30 WIB. Memang ada yang meninggal kabarnya," kata Kapolda Riau Brigjen Pol Supriyanto, Rabu (27/4/2016). Bentrokan ini dipicu karena pihak Ormas Merah Putih membangun pos di Desa Kasikan.

Kemudian terjadilah keributan antara kedua kelompok tersebut. Terkait bentrokan itu, pihak Polda Riau langsung turun tangan dengan mengerahkan ratusan personelnya ke lokasi untuk mencegah bentrok susulan. "Kita terjun satu kompi Brimob, satu pleton Sabhara dan Propam ke lokasi bentrokan," kata Kapolda.(Sindo)





Selasa, 26 April 2016

Polda Jambi Mengagalkan Penyeludupan 2.400 Karung Bawang Merah


GULA77 - Tim penyidik Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) Polda Jambi hingga Senin (25/4) masih menahan dan memeriksa Nh (40), nakhoda Kapal Motor (KM) Pika Jaya serta empat orang anak buah kapal (ABK) yang membawa 2.400 karung bawang merah selundupan asal Malaysia. Satu unit kapal serta seluruh bawang merah selundupan setara 15 ton tersebut diamankan di markas komando (Mako) Ditpolair Polda Jambi, Sungai Batanghari, Kota Jambi.

Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Penegakan Hukum (Gakum) Ditpolair Polda Jambi, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Helly Helmanto di Jambi, Senin (25/4) menjelaskan, kapal yang membawa ribuan karung bawang merah selundupan tersebut tertangkap ketika Satpolair Polda Jambi melakukan patroli di perairan Tanjungjabung Timur, Jambi, Minggu (24/4).

Dijelaskan, KM Pika Jaya dicegat petugas patroli ketika kapal tersebut berada di perairan Tanjungjabung Timur menuju alur pelayaran Sungai Batanghari. Sewaktu petugas memeriksa kapal, ditemukan 2.400 karung dengan berat sekitar 15 ton bawang merah. Bawang merah tersebut ditutupi ribuan buah kelapa. “Ketiga petugas meminta dokumen pengiriman bawang merah tersebut, nakhoda kapal tidak bisa menunjukkannya. Petugas pun langsung menahan nakhoda dan empat ABK. Mereka pun langsung digelandang ke Jambi.

Barang bukti satu unit kapal dan 2.400 karung bawang merah yang berada di dalam kapal pun diamankan di Mako Satpolair Polda Jambi, Kota Jambi,”katanya. Dijelaskan, berdasarkan pengakuan nakhoda kapal, Nh dan keempat ABK, mereka membawa bawang merah tersebut dari Malaysia untuk dipasok ke Jambi. Bawang merah tersebut berasal dari India. Mereka dibayar Rp 700.000 untuk membawa bawang merah tersebut hingga ke Kota Jambi. “Kami masih mengembangkan kasus penangkapan kapal penyelundup bawang merah ini untuk mengetahui penadahnya.

Nakhoda dan seluruh ABK juga sudah ditetapkan menjadi tersangka,”katanya. Menurut Helly Helmanto, Ditpolair Polda Jambi selama April ini sudah beberapa kali mengagalkan penyelundupan produk luar negeri ke Jambi. Awal April lalu, Ditpolair Polda Jambi mengamankan kapal yang membawa 750 bal pakaian bekas selundupan asal Singapura. Kemudian pertengahan April lalu, diamankan juga kapal yang membawa 2.112 karung bawang merah selundupan.(Beritasatu)

Pejambret Dibuat Menyerah
Beli Apartemen di London
Byron Scott Dipecat



 

Minggu, 24 April 2016

Pelaku Ilegal Logging Ditangkap Aparat Polres Aceh Timur



GULA77 - 13 pelaku illegal logging termasuk cukong atau pemodal diamankan aparat Polres Aceh Timur, Jumat (22/4/2016). Para pelaku illegal logging tertangkap tangan saat melakukan penebangan dan pengolahan kayu di kawasan hutan lindung serta pengolahan kayu di Desa Rantau Panjang, Kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh. Dari 13 pelaku illegal logging itu, salah seorang di antaranya merupakan cukong atau pemodal berinisial  BS, warga Medan, Sumatera Utara.

Selain para pelaku illegal logging, barang bukti yang berhasil dibawa ke Mapolres Aceh Timur di antaranya satu unit buldozer, empat unit cinsaw, serta lima ton kayu. Sedangkan barang bukti kayu yang tidak dapat diangkut sebanyak 50 ton. Kendala yang dihadapi untuk mengangkut kayu tersebut, selain medan yang berat dan jauh di kawasan hutan lindung, juga kayu yang dirambah sebanyak puluhan ton tersebut masih berbentuk balok kayu besar.

Kayu itu baru ditebang, begaris tengah lingkaran 2 hingga 3 meter. Kapolres Aceh Timur AKBP Hendri Budiman mengatakan, jenis kayu yang dirambah adalah kayu pilihan seperti merbau. Menurut pengakuan sang cukong, BS, satu lempeng kayu berharga Rp15 juta dan satu potongan kayu bisa menghasilkan puluhan lempeng kayu yang bernilai ratusan juta rupiah. Sang cukong mengaku, dalam seminggu aksi yang telah mereka lakukan berhasil merambah sedikitnya 50 ton kayu yang jika dijual harganya mencapai Rp900 juta.

Rencananya, kayu olahan tersebut dijual ke Medan, Sumatera Utara. "Kawasan hutan lindung yang dirambah sudah menyerupai kilang pengolahan kayu," ujar Kapolres Aceh Timur AKBP Hendri Budiman. Hingga kini, para pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Aceh Timur. Mereka terancam dijerat Pasal 12 UU Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan dengan ancaman hukuman minimal satu tahun dan maksimal lima tahun penjara.(Sindo)

Bandar Mati di Dor
People Memilih Aniston
Tiga Kali Juara Dunia




Jumat, 22 April 2016

Petinggi Polres Ditangkap Karena Terlibat Narkoba Dan Pencucian Uang


GULA77 - Seorang petinggi Kepolisian Resor Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (Polres KP3) Belawan, Sumatera Utara, ditangkap aparat Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Kamis, 21 April 2016. Dia diketahui bernama Ichwan Lubis, berpangkat ajun komisaris polisi dan menjabat Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres KP3 Belawan.

Ichwan Lubis ditangkap atas dugaan keterlibatannya dalam kasus perdagangan narkotik dengan tersangka Tjun Hin alias Ahin. Perwira pertama itu juga disangka terlibat tindak pidana pencucian uang yang diduga hasil perdagangan narkoba. Aparat BNN yang menggerebek rumah Ichwan Lubis di Medan menemukan uang tunai senilai Rp2 miliar. Aparat mencurigainya memiliki saldo pada rekening yang tak wajar alias rekening gendut.

Ichwan Lubis dan Tjun Hin alias Ahin disangkakan melanggar Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang. Ichwan Lubis sempat diperiksa di Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara. Dia kemudian dikawal ketat aparat BNN dan diterbangkan ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih intensif. Kepala Bidan Hubungan Masyarakat BNN Sumatera Utara, Ajun Komisaris Besar Polisi S Sinuhaji, mengaku belum bisa memberikan keterangan resmi kepada wartawan.

Dia mengungkapkan masih menunggu perintah atasannya untuk mempublikasikan informasi perihal kabar penangkapan Ichwan. "Saya belum diizinkan memberikan keterangan. Nanti jika sudah akan kami beri tahu. Kita sama-sama tahu sudah sampai (diperiksa) di Polda. Tolong dimaklumi," ujar Sinuhaji kepada wartawan pada Jumat siang, 22 April 2016.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat BNN, Komisaris Besar Polisi Slamet Pribadi, membenarkan perihal penangkapan Ichwan di Medan. "Ya, benar, diamankan terkait TPPU (tindak pidana pencucian uang),” katanya. Diduga ada aliran dana hasil bisnis haram narkoba masuk ke rekening Ichwan. Dia masih diperiksa oleh penyidik BNN Pusat di Jakarta. "Saat ini berada di BNN ?menjalani pemeriksaan," ujar Slamet.(Viva)  

Tiga Pemuda Ditangkap 
Prince Meninggal Dunia
Masuk Dalam Daftar






Kamis, 21 April 2016

Mayat Bayi Ditemukan di Bak Sampah Oleh Petugas Kebersihan


GULA77 - Petugas kebersihan dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta menemukan mayat bayi perempuan dibungkus plastik hitam di tempat sampah. "Saat memindahkan sampah ke atas truk, curiga karena isinya berat. Kemudian disobek, ternyata isinya bayi perempuan yang masih ada ari-arinya," kata Karyadi, petugas BLH Kota Yogyakarta yang menemukan mayat bayi itu, Kamis (21/4/2016).

Pria yang tinggal di Bangunjiwo, Kasihan, Bantul itu menyampaikan, lokasi penemuan mayat bayi  berada di bak penampungan sampah yang berada di Jalan Telogomoyo, Kotabaru, Gondokusuman. Tepatnya, sebelah selatan kantor RRI Kotabaru, Yogyakarta. "Tadi pagi, sekitar pukul 08.00 WIB, saya bersama empat teman rutin mengangkut sampah dari tempat penampungan sampah ke tempat pembuangan akhir," jelasnya.

Pertama ditemukan, wajah bayi tersebut ditutupi kaos. Pihaknya segera memberitahukan ke pimpinan dan diteruskan ke petugas kepolisian. Petugas Identifikasi Polresta Yogya, maupun dari Polsek Gondokusukan menuju lokasi. Begitu juga dari PMI Cabang Kota Yogyakarta. Warga sekitar juga datang untuk melihat kondisi bayi yang sudah menjadi mayat.

Selanjutnya, mayat bayi tersebut dibawa ke RSUP Dr Sarjito Yogyakarta. Kapolsekta Gondokusuman, AKP Eko Basunando membenarkan temuan mayat itu. "Kita masih berusaha mencari siapa yang membuang bayi perempuan tersebut," pungkasnya.(Sindo)

Bandar Sabu Dibekuk
Ayah Biologis Kendal
Terdepak Dari Pelatnas




Selasa, 19 April 2016

Aparat Gabungan Berhasil Mengagalkan Penyeludupan Penyu Hijau


GULA77 - Aparat gabungan berhasil mengagalkan penyeludupan penyu hijau asal Menui, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Selasa (19/4). "Penyu hasil tangkapan nelayan, dikumpulkan, setelah banyak baru dikirim. Ini merupakan modus baru yang kami akan perhatikan agar tidak terulang lagi," kata Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (DSPL) Makassar Andri Indryasmoro Sukmoputro di Kendari.

Operasi penyelamatan penyu, sambung Andri, dilakukan sejak Sabtu (16/4) berdasarkan hasil laporan dari masyarakat dan aparat berhasil menyita 30 penyu hijau. Operasi gabungan dilakukan Tim Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan bersama Satuan Polisi Air Polda Sulawesi Tenggara. "Saat ditemukan oleh tim terpadu, kondisi puluhan penyu tersebut dalam keadaan memprihatinkan dan terikat di pohon bakau," kata Andri.

Bahkan satu ekor penyu mati sedangkan pemilik penyu melarikan diri saat akan ditangkap. Sebanyak 69 penyu dikabarkan selamat dan untuk sementara dititipkan di karamba milik PT Sonok Lestari di Kelurahan Mata, Kota Kendari untuk menjalani perawatan serta pemulihan kesehatan sebelum dilepas kembali ke laut bebas. Ukuran penyu yang ditemukan bervariasi mulai dari 50 centimeter sampai 1,2 meter.

Diketahui, penyu hijau tersebut merupakan salah satu di antara tujuh jenis penyu yang dilindungi dan tidak boleh ditangkap apalagi diperjualbelikan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, pelaku perdagangan, baik penjual maupun pembeli satwa dilindungi seperti penyu, bisa dikenakan hukuman penjara lima tahun dan denda minimal Rp100 juta.(antara)

2 Bandit Diciduk
Selebritis, Yoga dan Diet
Marquez Tak Menyukai Winglet




Sabtu, 16 April 2016

Nias Selatan Diguncang Gempa Dua Kali


GULA77 - Masyarakat Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara, dikagetkan dua kali kejadian gempa. Gempa pertama dengan kekuatan 5 SR dengan kedalaman 10 km pada Minggu (17/4/2016) pukul 01.08 WIB, sementara gempa kedua dengan kekuatan 5,1 SR pada kedalaman 15 km pada pukul 04.09 WIB. "Pusat gempa di laut di 35-37 km Tenggara dari Kabupaten Nias Selatan. Gempa tidak berpotensi tsunami.

Sumber gempa berasal dari jalur subduksi atau pertemuan lempeng tektonik Hindia Australia dan Eurasia," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho. Menurutnya, meskipun kekuatan gempa cukup kecil namun karena sumber gempa dangkal dan dekat dengan daratan maka gempa dirasakan cukup kuat. "Masyarakat di Nias Selatan merasakan guncangan keras selama 15 detik.

Masyarakat panik dan berhamburan ke luar rumah. Belum ada laporan kerusakan bangunan akibat gempa. Tidak ada korban jiwa. Masyarakat masih merasakan gempa susulan," katanya. Sementara di Kepulauan Nias, Mentawai, Siberut, Simeulue dan pulau-pulau di sebelah Barat Pulau Sumatera adalah daerah rawan tinggi dari gempa bumi dan tsunami. Pulau-pulau tersebut terbentuk akibat proses subduksi lempeng tektonik.

"Dalam catatan sejarah gempa dan tsunami, daerah-daerah tersebut pernah mengalami gempa dan tsunami. Masyarakat memiliki kearifan lokal merespon gempa dan tsunami. Namun demikian kearifan lokal saja tidak cukup. Perlu dibarengi dengan mitigasi bencana yang komprehensif," kata Sutopo. Sebagai daerah kepulauan dan aksesibilitas masih terbatas maka perlu terus ditingkatkan sarana prasarana pendukung untuk meningkatkan kapasitas pemda dan masyarakatnya.(Tribun)

Markas Yakuza Digrebek
Komplek Olahraga Mewah
Kontrak Baru Untuk Evra
 






Jumat, 15 April 2016

Surabaya Banjir, Setelah Diguyur Hujan 5 Jam


GULA77 - Jumat, 15 April 2016, Sejak pukul 03.00 hingga pukul 07.30, Kota Surabaya diguyur hujan. Akibatnya, sejumlah daerah terendam banjir. Salah satunya di Jalan Ploso Baru. Jalan raya itu masih tergenang air dengan ketinggian mencapai 20 sentimeter. Banjir setinggi 20 sentimeter juga menggenangi Jalan Bronggalan Sawah.

Akibatnya, air sampai masuk ke rumah beberapa warga. "Gara-gara air banjir masuk rumah sampai ruang tamu, saya nanti harus bersih-bersih," ujar Suparti, warga Bronggalan Sawah. Banjir juga menggenangi beberapa lokasi di Kota Surabaya, seperti Jalan Sutorejo Timur, Jalan Demak, dan Jalan Kalijudan.

Ketinggian air di daerah-daerah tersebut 15-30 sentimeter. Kepala Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Kota Surabaya Sumarno mengaku hujan yang terjadi selama hampir lima jam itu membuat Jalan Kalidami dan Jalan Pesapen terendam banjir. "Tapi semuanya sudah surut sejak pukul 05.00," tuturnya. Air surut itu setelah Satklak PB mengaktifkan pompa air.(Tempo)

Tamara Dijambak OTK
Peruntungan Didunia Iklan
Pelajar Disiram Airkeras




Rabu, 13 April 2016

Suhu Panas Kota Batam Mencapai 34 Derajat Celcius


GULA77 - Suhu udara di Kota Batam Kepulauan Riau panas menyengat dalam beberapa pekan terakhir, bahkan berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Hang Nadim Batam suhu mencapai lebih dari 34 derajat celcius. "Suhu maksimum yang dicatat kemarin siang 34,2 derajat celcius," kata Kepala Stasiun BMKG Batam Philips Mustamu, Rabu (13/04). Suhu udara di kota itu terasa lebih panas dibanding hari normal, dengan suhu antara 30-31 derajat Celcius.

BMKG memprakirakan kondisi itu akan terus berlangsung hingga akhir April 2016. Namun, diperkirakan suhu udara tidak akan mencapai 35 derajat Celcius. Selain suhu udara yang relatif tinggi, cuaca panas juga dipengaruhi kelembaban udara yang tinggi di wilayah Batam. "Terasa gerah bukan hanya pengaruh temperatur saja, kelembaban udara yang tinggi dan langit yang tertutup awan secara penuh bisa membuat kita terasa gerah dan panas," kata dia menjelaskan.

Potensi hujan tetap ada, hanya saja peluangnya kecil dan berupa hujan lokal dengan tempo singkat. BMKG memperingatkan masyarakat untuk mengantisipasi aktivitas awan comulus, yakni hujan yang deras dalam tempo singkat dan disertai petir dan guntur serta angin puting beliung. Saat ini, arah angin juga kerap berubah dengan kecepatan yang juga fluktuatif. "Karena sudah masuk kondisi pancaroba maka perlu diwaspadai aktivitas comulus," kata dia.

Philip menjelaskan, cuaca Batam yang panas dan waspada comulus itu tidak terkait dengan fenomena atau musim tertentu, karena wilayah itu tidak memiliki musim. "Batam dan atau Kepri tidak memiliki musim, artinya tidak ada batasan yang jelas antara kemarau dan penghujan, tetapi memiliki tipe hujan equatorial karena memiliki dua puncak hujan yakni Desember hingga Januari dan Mei hingga Juni," jelasnya.(Sentana)

Icon Asia 2016
Pemijat Plus Tewas
Amir Khan Tantang Canelo




Senin, 11 April 2016

Bisnis Narkotik Dikendalikan Seorang Napi Dari Lapas


GULA77 - Badan Narkotika Nasional (BNN) menyita aneka jenis narkotik yang dioperasikan sindikat internasional dan berbasis di Sumatera Utara. Aparat menyita 20 kilogram sabu-sabu, 50 ribu pik ekstasi, dan enam ribu pil happy five. Perdagangan narkotik sebanyak itu dikendalikan TG, seorang narapidana penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Lubukpakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Bandar TG memiliki beberapa anak buah dengan macam-macam peran, antara lain, MR alias Achin (perempuan, 32 tahun) sebagai kurir, HND (laki-laki, 35 tahun) sebagai kurir, AH (laki-laki, 40 tahun) sebagai kurir, dan JT (perempuan, 55 tahun) sebagai semacam bendahara atau pengelola keuangan bisnis haram itu. Bandar TG bekerja sama dengan B (laki-laki, 40 tahun), seorang warga Malaysia yang berperan sebagai distributor narkoba.

B bertransaksi dengan TG dan barang kemudian dikirim lewat jalur laut ke Medan. Narkoba diterima dan disimpan Achin. "Peredaran gelap narkotika yang melakukan penyeludupan melalui jalur laut di Sumut dikendalikan oleh seorang warga negara Malaysia, B (40 tahun), sebagai pendistribusi jaringan Malaysia dan Medan," kata Direktur Psikotropika dan Prekursor BNN, Brigadir Jenderal Anjan Pramuka Putra, kepada wartawan di Medan pada Senin, 11 April 2016.

Suarez Sakit Jiwa
Sejoli Merampok
Perwira AS Diadili





Jumat, 08 April 2016

Siswanto Temukan Puluhan Senjata Peledak Saat Hendak Membuat Septic Tank


GULA77 - Siswanto (30), warga Dukuh Kaligawe RT 2 RW 6 Desa Sawahan, Kecamatan Juwiring, Klaten, Jawa Tengah, menemukan puluhan benda berkarat yang bentuknya mirip mortir. Siswanto menuturkan, semula dia hendak membangun septic tank di dalam rumah bagian belakang. Namun, saat penggalian baru mencapai 50 cm, Siswanto menemukan benda-benda asing di dalam tanah. 

"Saat menggali pada Rabu (6/4) tanahnya runtuh lalu ada benda-benda itu. Posisinya ditumpuk berjejer. Pertama kali saya kira tongkat, ternyata panjang dan agak bulat mirip rudal. Saya kaget dan takut lalu saya kubur lagi baru laporan ke Koramil Pedan," ujarnya, Kamis (7/4/2016). Kadus I Kaligawe Sukamto membenarkan adanya penemuan senjata peledak di rumah Siswanto. Dijelaskan, meski laporan ke Koramil Pedan namun prajurit yang diterjunkan dari Koramil Juwiring.

Sebab, secara administratif Dukuh Kaligawe, Desa Sawahan masuk ke wilayah Kecamatan Juwiring. "Koramil Juwiring langsung ke sini untuk menyelidiki temuan tersebut. Pertama kali dilihat ada 13 buah posisinya berjajar tapi tercecer, setelah diteliti dan dicek ternyata jumlahnya mencapai 25 buah," ucapnya. Sementara itu, Kepala Tim Penjinak Bom dari Brimob Sub Den 1 Detasemen C Pelopor Surakarta Ipda Maruto Jono mengungkapkan, puluhan senjata peledak yang ditemukan Siswanto terdiri dari berbagai jenis, yakni 15 mortir, tujuh granat, dua ranjau, dan satu proyektil meriam ukuran 105 mm.

"Temuan langsung kami amankan ke Mako Brimob Subden 1 Detasemen C Pelopor Surakarta di Sukoharjo. Kemungkinan ini peninggalan sisa Perang Dunia II zaman kemerdekaan dulu. Penuturan pemilik rumah dulu sekitar sini ada mess pejuang. Mungkin disembunyikan agar tidak diketahui Belanda," jelasnya.

Menurut Maruto, temuan puluhan senjata peledak di Kecamatan Juwiring termasuk jumlah yang cukup besar di Kabupaten Klaten. Selama ini, temuan senjata peledak sisa perang hanya berkisar 1-2 buah. "Granat tajam kondisi 50 persen enggak aktif. Tapi lainnya terutama mortir 15 buah itu masih berbahaya walau sudah berkarat. Kami amankan ke Mako, nanti di kemudian hari saya disposal, hancurkan," pungkasnya (Sindonews)

Rp100 Juta Lenyap
Pangeran Ingin Leicester
Kembangkan Kereta Siluman 





Rabu, 06 April 2016

6 Penambang Ilegal Ditangkap di Kuantan Singingi


GULA77 - Sebanyak enam penambang emas liar ditangkap anggota Polres Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, Selasa (5/4), sekitar pukul 12.00 WIB. Mereka kedapatan sedang mengeruk sungai buat mendapatkan emas di Desa Lubuk Ramo, Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuansing. "Dari hasil pengungkapan itu, kita berhasil mengamankan enam pelaku berinisial S (40), Su (39), A (29), T (36), NN (37) dan Ad (59)," kata Kapolres Kuansing, AKBP Edi Sumardi.

Dikatakan Edi, ke enam pelaku merupakan warga Desa Sentul, Kecamatan Celuwak, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Dari tangan para pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti buat mencari emas berupa mesin Dompeng, spiral, karpet, paralon, dan mesin NS 100. "Penangkapan terhadap penambang emas liar tersebut berawal dari laporan masyarakat dan penyelidikan soal adanya kegiatan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah Desa Lubuk Ramo, Kecamatan Kuantan Mudik," kata Edi.

Saat ditemui, polisi melihat enam orang itu sedang menambang ilegal dengan menggunakan Dompeng telah dimodifikasi.  "Para tersangka pun langsung digelandang ke Mapolres Kuansing guna proses penyelidikan dan pengembangan selanjutnya," ujar Edi. Edi meminta warga Kabupaten Kuansing menghentikan penambangan liar yang merusak lingkungan. "Dari awal sudah kami ingatkan, seluruh aktivitas yang merusak lingkungan akan ditindak tegas. Kita sangat komitmen untuk melakukan proses hukum, siapapun pelakunya," pungkas Edi.

Kiper Legendaris Lev Yashin
Mossack Fonseca Dokumen Rahasia
Red Carpet IHEART RADIO



Minggu, 03 April 2016

Lima Bendera Asing Diturunkan Paksa di NTT


GULA77 - Belasan warga Kabupaten Manggarai Barat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menurunkan paksa lima bendera negara asing dari pelataran Atlantis Resort Labuan Bajo, Sabtu 2 April 2016 kemarin. Hal itu dilakukan karena pihak resort dianggap telah menyalahi aturan. Kelima bendera itu milik negara Amerika Serikat, Belanda, Inggris, Jerman dan Perancis.

Selain dianggap menyalahi aturan, pemasangan lima bendera asing ini juga dirasa telah melecehkan bendera Merah Putih, yang dipasang paling kiri dan paling rendah. Aksi pelucutan lima bendera asing itu disaksikan oleh karyarwan Resort. Pemilik resort bintang empat yang beroperasi sejak pertengahan 2015 itu dikabarkan sedang berada di Jakarta. “Kami lalu menyerahkan bendera asing itu ke Koramil Labuan Bajo untuk diamankan,” Kata Bernadus Barat Daya yang memimpin aksi tersebut.

Menurut Barat Daya, selain melanggar PP 41 Tahun 1958 tentang penggunaan bendera asing, pemasangan bendera asing di lokasi wisata yang berjarak hanya 5 km dari Labuan Bajo itu sangat melecehkan NKRI dan merupakan bentuk arogansi dan propaganda asing dalam upaya privatisasi wilayah NKRI di Labuan Bajo.

“Negara harus hadir dalam persoalan ini. Bangsa kita (Indonesia) telah dihina secara terbuka seperti ini oleh bangsa asing. Saya minta tangkap dan pidanakan pemilik Atlantis Resort itu,” kata Dus Barat Daya kordinator Masyarakat Pecinta Pariwisata Manggarai Barat (MPPMB). Berdasarkan informasi yang dihimpun MPPMB, Atlantis Resort digerakan oleh pengusaha asal Jakarta namun saham mayoritas grup Beach Club Plataran itu dimiliki pengusaha lima negara yakni Amerika Serikat, Belanda, Inggris, Jerman dan Perancis.

 “Tadinya itu punya Italia, tapi sekarang kita dapat informasi sudah dijual ke beberapa pengusaha dari lima negara tersebut. Yang pasti setelah ini kita akan melakukan aksi massa di lokasi wisata yang diduga sudah dikuasai asing juga di dive shop milik asing di Labuan Bajo yang diduga kuat banyak yang illegal. Pariwisata Labuan Bajo harus diselamatkan,” kata Dus Barat Daya. Bupati Manggarai Barat (Mabar), Agustinus Ch Dula, juga mengaku sangat berang dengan pemasangan bendera asing secara sepihak di wilayahnya tersebut.

Ia mengaku tidak pernah mengeluarkan ijin pemasangan bendera asing di Labuan Bajo. “Saya minta pihak berwajib pidanakan pengusaha yang memasang bendera asing tanpa seijin kepala daerah di sini. Saya juga baru dengar Atlantis Resort di Wae Cecu milik asing, setahu saya itu milik pengusaha dari Jakarta,” Kata bupati Gusti Dula. Menurut Dula, Atlantis Resort pernah dikunjunginya pada pertengahan Desember 2015 lalu namun kata dia belum ada bendera asing waktu itu.

“Mungkin dipasang baru-baru ini. Usai Pilkada (9 Desember 2015) saya ke sana dan tidak ditemukan bendera asing. Tapi kapan pun dipasangnya itu pelanggaran dan melecehkan NKRI,” Ujar bupati Dula. Pasal 6 PP No 41 Tahun 1958 disebutkan; dengan tidak mengurangi hak penggunaan bendera kebangsaan asing yang dimaksud dalam pasal 4 sub a dan sub b, maka Kepala Daerah dapat melarang penggunaan bendera kebangsaan asing, apabila menurut pertimbangannya penggunaan itu dapat menyebabkan timbulnya gangguan ketertiban dan keamanan umum.

Dan dalam penjelasan pasal 6 ditegaskan karena Kepala Daerah bertanggung jawab atas ketertiban dan keamanan umum di daerahnya, maka kekuasaan untuk melarang pengibaran bendera kebangsaan asing itu diberikan kepadanya.

Ditemui secara terpisah, Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 1612 Manggarai, Letkol.Kav. Imron Rosadi mengaku telah menerima lima bendera asing tersebut. Kata Dandim Rosadi, bendera-bendera itu tersebut akan diserahkan kepada pihak Polres Manggarai Barat sebagai barang bukti. “Masalah ini segera kita serahkan kepada pihak Polres Mabar. Itu perbuatan melawan hukum,” ujar Imron Rosadi.

Sponsor Tinggalkan Sharapova 
Selebriti Korea & PSK
Zaskia Gotik Cium Bendera